Selasa, 23 Juni 2009

Dari Diskusi "Ide untuk Indonesia"

Tampilkan 1 - 30 dari 31 kiriman dari 14 orang.
Kiriman 1
Muthofar Hadi Hadi (Indonesia) menulispada 19 Juni 2009 jam 17:39
SBY PENGKHIANAT NEGARA MENULISKAN REPUBLIK INDONESIA SEBAGAI LEMBAGA/PERUSAHAAN.

http://www.facebook.com/pages/Susilo-Bambang-Yudhoyono/34617474664?ref=s#/pages/Susilo-Bambang-Yudhoyono/34617474664?v=info&viewas=1469582887

REFERENSI WIKIPEDI Republik Indonesia disingkat RI atau Indonesia adalah negara di Asia Tenggara, terletak di garis khatulistiwa dan berada di antara benua Asia dan Australia serta antara Samudra Pasifik dan Samudra Hindia. Karena letaknya yang berada di antara dua benua, dan dua samudra, ia disebut juga sebagai Nusantara.
Kiriman 2
Arif Setyanto (Indonesia) menulispada 19 Juni 2009 jam 18:01
maaf bukanya saya pro sby,cuman saya menambahkan opini dari mas muthofar hadi...

kita tidak bisa menjustifikasi seseorang secara langsung tanpa adanya bukti yang legal,bukanya ilegal,....

Kiriman 3
Anda menulispada 20 Juni 2009 jam 18:09
uu Indonesia yang mana yang membolehkan mengisi lembaga/perusahaan : Republik Indonesia
Kiriman 4
1 balasan
Dhenok Pratiwi menulispada 20 Juni 2009 jam 18:33
ahahahaha..baru tahu kalau SBY juga bisa kreatif..
Kiriman 5
Anda menulispada 20 Juni 2009 jam 18:55
KRATIF ITU POSITIF, MENYEBUT LEMBAGA/PERUSAHAAN REPUBLIK INDONESIA SALAH!
Kiriman 6
Anda menulispada 20 Juni 2009 jam 19:01
TAPI TERSERAH KALIAN, AKU MEMANDANG SBY PENGKHIANAT BAGI REPUBLIK INDONESIA!
Kiriman 7
Bukan Siapa-Siapa (Universitas Indonesia) menulispada 21 Juni 2009 jam 11:15
Ah...coba periksa diri kita masing-masing...JANgan-jangan Kita pun Penghianat bangsa ?
Apa anda merasa pahlawan bangsa kalau begitu ?
Kiriman 8
Dhenok Pratiwi menulispada 21 Juni 2009 jam 13:52
ahahahaha..iya..iya..tapi aku pikir itu cuma analogi aja..nggak usah dianggap serius..dosa-dosa SBY masih banyak kok yang bisa dihujat...ahahahahaha...
Kiriman 9
Anda menulispada 21 Juni 2009 jam 16:16
memang aku ingin bangsa ini beragama tidak berideologi, so what gitu lho
Kiriman 10
Anda menulispada 21 Juni 2009 jam 23:21
bedakan lembaga/perusahaan dengan negara

http://www.facebook.com/pages/Susilo-Bambang-Yudhoyono/34617474664#/pages/Susilo-Bambang-Yudhoyono/34617474664?v=info&viewas=1508013171
Informasi Pekerjaan
Lembaga/Perusahaan:
Republik Indonesia
Jabatan:
Presiden
Masa Kerja:
Oktober 2004 - Sekarang


Lembaga/Perusahaan:
Pemerintah Republik Indonesia
Jabatan:
Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan, Menteri Koordinator Bidang Politik, Sosial, dan Keamanan, Menteri Pertambangan dan Energi
Masa Kerja:
Oktober 1999 - Maret 2004


Lembaga/Perusahaan:
Angkatan Bersenjata Republik Indonesia
Jabatan:
Kepala Staf Teritorial, Kepala Staf Sosial Politik, Panglima Komando Daerah Militer II Sriwijaya, Kepala Staf Komando Daerah Militer Jakarta Raya
Masa Kerja:
1973 - April 2000


Lembaga/Perusahaan:
United Nations Peace Force in Bosnia-Herzegovina
Jabatan:
Chief Military Observer
Masa Kerja:
November 1995 - November 1996
Tempat:
Boston, MA


Lembaga/Perusahaan:
Partai Demokrat
Jabatan:
Ketua Dewan Pembina
Masa Kerja:
September 2001 - Sekarang
Tempat:
Jakarta, Indonesia
Kiriman 11
Bukan Siapa-Siapa (Universitas Indonesia) menulispada 22 Juni 2009 jam 9:19
Coba anda jelaskan pada kami apa maksud anda beragama dan tidak berideologi mas DODI ?
Kiriman 12
Anda menulis14 jam yang lalu
Indonesia beragama berarti hukum yang berlaku sesuai dengan kitab agama. Dimanapun padasiapapun dan kapanpun hukum ini bisa ditegakkan termasuk yang tidak beragama.

Beda dengan berideologi, mereka menjalankan ideologi pancasila denganmelarang berjilbab (dulu sebelum 1999), menolak poligami (sekarang masih), memungut pajak (sampai saat ini) dan aturan agama menjadi terabaikan atas nama menjalankan ideologi. Padahal ideologi pancasila itu buatan manusia dan dari yang membuat sudah mengatakan bahwa ini dibuat dalam keadaan darurat, semoga besok akan ada peraturan yang lebih permanen.

Doktrin ini sudah mengakar sampai kehidupan sehari-hari, sampai sekarang masih laku slogan kembali ke pancasila,

sorry to say : Pancasila bukan agama, tidak ada gunanya dilaksanakan, di akhirat kita juga tidak dapat manfaatnya justru musrik menjalankan berdasarkan pancasila.
Kiriman 13
Dessy Novita Anggraeni (Indonesia) menulis13 jam yang lalu
bukanya membela siapa -siapa .....
tapi kita kudu intropeksi dari dalam diri kita dulu lah ....

APA YG SUDAH KITA LAKUKAN UNTUK NEGARA TERCINTA INI ??????

kalo cuma omong doang , adik q yg blom skolah jg bs ......

no offense ......
Kiriman 14
Residensil Dipa Nusantara (Universitas Padjadjaran) menulis13 jam yang lalu
Bung DODI bisa ga bedain negara agama dengan negara beragama????
Kalau bisa sebutkan dan jelaskan pada kami nilai2 pancasila yang mana yang tidak pantas dlaksanakan dalam kehidupan sehari-hari..??

bedakan lah mana ranah2 agama mana ranah2 kenegaraan...!!
Kiriman 15
Ferlando Jubelito Simanungkalit menulis13 jam yang lalu
Bung Dodi, kalau hukum yg berlaku sesuai dgn kitab agama, terus kitab agama mana yg dipakai ?
Di Indonesia ada 6 agama yg diakui pemerintah, terus kitab agama mana yg akan digunakan sebagai dasar pembuatan hukum dan UU ?
Kalau seperti itu ceritanya bisa terjadi pertumpahan darah bung Dodi !
Pancasila itu sudah tepat, Bung Karno menciptakannya atas dasar visi yg sangat jauh ke depan !
Kiriman 16
Ferlando Jubelito Simanungkalit menulis13 jam yang lalu
setuju sekali dengan Bung Dipa !
Kiriman 17
Yudho Cahyo Nugroho menulis13 jam yang lalu
@ Bung Dodi,
maaf, apakah negara ini berdasarkan konstitusi yang telah terkodifikasi dalam UUDNRI 1945 menyebutkan Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah Negara yang Beragama?
apakah Negara adalah suatu subyek personal sehingga dapat beragama?
makna kata beragama sendiri itu apa?
apakah berdasar agama atau melekatkan diri pada suatu agama tertentu sebagai suatu ciri khas?
dan beragama itu apakah dapat dimiliki oleh suatu negara?
maaf saya orang baru, jadi mohon petunjuk.
@ Dessy, saya setuju pendapat anda.
@ Bung Ferlando dan Bung Residensil, saya suka pertanyaan dan pernyataan anda. perlu di introspeksikan bagi kita semua.
Kiriman 18
Yudho Cahyo Nugroho menulis13 jam yang lalu
saya pikir ketika kita semua berbicara soal agama dan kepercayaan itu sudah masuk dalam ranah subyektif dan pribadi.
apakah akan ada kesatuan pendapat jika sudah membawa agama dan kepercayaan? oya, agama itu buatan sapa sih?
Tuhan kah? atau manusia kah? atau malaikat kah? atau jin dan setan kah?
lha wong yang membawa ideologi polotik saja pasti banyak perdebatan dan pertentangan apalagi agama dan kepercayaan yang sangat subyektif dan pribadi. sama agama dan kepercayaan saja bisa konflik.....
think again dude...
Kiriman 19
Yudho Cahyo Nugroho menulis13 jam yang lalu
oya satu lagi, jika negara itu bukan suatu lembaga maka negara itu apa?
anda mau melihat perspektif negara dari sudut pandang apa?
saya fine2 saja ketika negara itu sama dengan lembaga jika perspektifnya tepat.
saat negara dihadapkan dengan perspektif hukum tata negara, maka negara dapat dikatakan suatu lembaga yang berdasarkan atas suatu norma yang menjadi norma dasar dan norma2 lain di bawahnya yang menjadi norma tambahan penjelas dan norma pelaksana. serta terbagi atas suatu sistem kekuasaan entah itu monarki atau republik, yang terbagi juga dalam tiap2 badan kekuasaan seperti eksekutif, lagislatif dan yudikatif jika hanya 3 badan tapi masih banyak lagi teori tentang itu. kemudian masih ada pembagian lagi dalam lembaga2 negara yang menjadi cabang kekuasaan negara tersebut seperti terdapat departemen dan stafnya termasuk pula mentri, presiden, para staf militer serta anggota dewan dan kekuasaan kehakiman.
suatu analogi dan pendapat itu boleh saja, asal perspektif dan konteksnya perlu diperhatikan.
trims
Kiriman 20
Ferlando Jubelito Simanungkalit menulis12 jam yang lalu
@ Bung Yudho : setuju, kesatuan dan persatuan tidak akan pernah tercapai jika didasarkan pada agama, biarlah agama itu hidup dlm pribadi setiap warga negara, bukan menjadi dasar dan ideologi negara.
Dalam sila pertama pancasila sudah jelas "Ketuhanan Yang Maha Esa" artinya sewaktu menciptakan pancasila sbg ideologi Bung Karno sudah mengerti betul bahwa Indonesia ini bhineka, beragam dan plural, jika sila pertama itu didasarkan atas pandangan dan perspektif agama tertentu maka perpecahan yg akan terjadi !
Jika setiap orang sudah memiliki iman kepada Tuhan YME maka dalam diri mereka akan muncul kasih kepada sesama, mencintai sesama manusia yg tercermin dalam sila kedua "Kemanusiaan yang adil dan beradab", setelah semuanya saling mengasihi maka akan menimbulkan rasa nasionalisme, kesatuan dan persatuan bangsa yang tercermin dlm sila ketiga "Persatuan Indonesia"
Kiriman 21
Anda menulis12 jam yang lalu
Maksudnya Indonesia beragama adalah semua perilaku warga negaranya dihukum berdasarkan hukum agamanya, jangan hanya bicara dan instropeksi kata desi, saya tidak bisa menyebutkan satu-persatu sejak saya SD sampai sekarang sudah ikut mengsukseskan pendidikan nasional bahkan sampai lulus PT. Untuk yang lainnya adalah relatif, tergantung penilaiannya.

Di saat ada wni melanggar agamanya maka kita bicara dalam ranah kitab suci agamanya bukan kitab suci agama lain. Sehingga suasana keberanekaragaman beragama tanpa pancasila bisa jalan karena semua agama di Indonesia memiliki kitab suci yang memerintahkan untuk bertoleransi.

Apa fungsi pancasila, padahal wni sudah beragama.

jangan dipandang hanya kitab agama islam yang akan digunakan, karena Rasul muhammad saw pernah memutuskan perkara umat non muslim dengan kitab non muslim.

Saya mengatakan bahwa percaya pada pancasila sebagai yang terbaik adalah salah, agama adalah yang terbaik. Dan tanpa agama manusia tidak mengerti aturan, karena semua sumber aturan ada dalam agama. Sehingga semua permasalahan yang dihadapi manusia berkaitan dengan agama, dan bisa diselesaikan dengan agama.

Pancasila pada dasarnya merupakan tujuan negara bukan ideologi negara. Dengan wni yang beragama, negara bertujuan memberikan ruang kemanusiaan, persatuan, musyawarah, dan keadilan.

Lembaga negara penyelenggara pemerintahan disebut Lembaga Eksekutif atau pemerintah.

kapan dan dimana uu di Indonesia menyatakan bahwa lembaga bisa berbentuk negara, saya tidak menemukannya.

Negara bukan nama negara, tetapi negara seperti halnya nama, dan nama itu bukan namanya.

Republik Indonesia adalah nama negara, bukan nama lembaga. Nama lembaga misalnya adalah : DPR, MPR, Pemerintah, MA, dll.
Kiriman 22
Yuli Irianto membalas kiriman Dhenok17 jam yang lalu
bener super kreatif banget bapak RI 1 ini...tapi yang paling bodoh itu yang buat kolom Nama Perusahaan ...wakakak
Kiriman 23
Budi Haryanto (Indonesia) menulis17 jam yang lalu
wew... ribet amat sih. emang pengertian lembaga apa sih dod?

hm... saat ini. tuhan tidak ikut serta dalam bernegara, nabi juga tidak turut serta, sehingga kitab atau apapun hadir sebagai bentuk interpretasi ke dalam ranah kehidupan kita. interpretasi ini adalah "jatah" bagi manusia yang hidup saat ini, dari beragam manusia, beragam pula macamnya. dengan dasar agama, semua yang di luar interpretasi yang diyakini adalah salah, sebagian yang lain menyebutnya bidah, yang lebih keras akan menyebutnya sesat.

apa dasar dodi bilang bahwa tanpa agama manusia tidak mengerti aturan? cabang filsafat yaitu etika, yang tidak berdasar pada agama bisa melahirkan begitu banyak aturan, begitu banyak rumusan tingkah laku tanpa perlu menggunakan agama sebagai pagar mereka.

saya kira seharusnya negara ini dibangun atas sesuatu yang sekuler. hukum sekuler, yang tidak mutlak, yang mengakui banyak kelemahan di sana-sini, sehingga berkembang untuk penyempurnaan, terus menerus, disesuaikan sana-sini sepanjang jaman. karena seperti itu lah hidup manusia, berkembang.

jangan didasarkan pada agama, yang mengaku mutlak benar. yang muncul dari dasar agama dalam negara adalah tirani.
Kiriman 24
Dhenok Pratiwi menulis11 jam yang lalu
ahahahahahahahaha..ahahahaha..iya bener yuli, yang bodoh itu yang buat kolomnya. berarti masalah selesai sudah..ahahahaha..diskusi agamanya jangan di topik ini dong..kan ngomongin soal SBY. bukan negara agama..ahahaha..
Kiriman 25
Bukan Siapa-Siapa (Universitas Indonesia) menulis10 jam yang lalu
hehehhehe..mas dodi sih masukin2 agama terus.saya kan tpancing dan memang ingin mencing bagimana konsep agama mas dodi...


SOAL SBY.....mari kita makan INDOMIE....SELERAKU
Kiriman 26
Anda menulis10 jam yang lalu
terang yang buat kolom tidak menyediakan format untuk negara diisi pula negara, dasar bindeng gak tahu arah.

Aturan pertama dalam beragama adalah percaya kepada Tuhan Allah swt, jika itu saja tidak percaya mereka adalah penentang agama. Dan yang namanya penentang agama mereka juga akan membuat hukum yang bukan dari agama, ya gak Bud!

Bukan Siapa-Siapa (Universitas Indonesia) menulis
10 jam yang lalu
HAHAHHAHAA>>>>saya agak lucu dengan komenta mas dodi...YANG PENENTANG AGAMA PASTI AKAN MEMBUAT HUKUM YG BUKAN DARI AGAMA ???.......LOGIKANYA HUKUM SEKULER BERARTI ANTI AGAMA YANG SUDAH PASTI TIDAK PERCAYA KPADA ALLAH SWT ???

Wkwkwkwkkwkkw....Mas DODI PAHAMI DULU APA SEKULARISME ITU ....Indonesia adaah negara sekular..yang memisahkan agama dari negara...tapi apakah anda Ga hafal sila pertama PANCASILA ?
Di indonesia ini ada 3 jenis hukum
1, Hukum Adat
2.Hukum Agama
3.Hukum Kolonial

Kompromi anatara AGAMA DENGAN KOLONIAL ADALAH bahwa Ga perlu INDONESIA MNCANTUMKAN AYAT -AYAT SALAM SATU AGAMA DI UUD...tp yang peing kan nilai-nilai UNIVERSALNYA SEPERTI KEADILAN
AH..gitu aja kok repot-repot sih mas..mas

GINI AJA..MAS DODI APAKAH ANDA SETUJU INDONESIA DIJADikan NEGARA ISLAM ? (Jawab dengan tegas bung)
Kiriman 28
Endro Soemendro (Indonesia) menulis9 jam yang lalu
indonesia itu kan negara hukum, klo negara indonesia itu di jadiin negara agama, mo jadi negara apa ?agama nya aja ada 5, ckckckckckck jangan pikiran pendek gitu coy, kayak nya pemerintah kita TIDAK MAMPU mengurus negara yang kaya raya ini kaya akan sumber alam dan lain2 nya, pikiran orang indonesia telah di racuni oleh pikiran2 kotor dan kecurigaan, ibarat klo maen game the sims itu maen game nya pake cheat... pendidikan rendah tapi dah mo ngikutin negara yg penduduk nya cerdas.. ngikutin sih boleh2 aja tapi liat dari semua sisi dong, liat dampak negatif dan positif nya... jangan liat dari kepentingan kelompok!!!!...... makin ancur aja orang2 indonesia....sedih gw..

1 komentar:

  1. Saya berbicara negara beragama bukan negara agama. Artinya frase-frase tersebut berbeda. Negara beragama yang saya maksud adalah menjadikan agama benar-benar sumber hukum.
    Saya tidak setuju orang begitu saja mengatakan tidak beragama tanpa ada sikap agamis dari negara. Artinya negara memberikan deruan agar orang yang menjadi WNi beragama, dan setelah beragama menjalankan agamanya.

    BalasHapus